Pada tulisan kami kali ini, kami ingin memaparkan tentang sedikit tips dan trik yang bisa kita lakukan untuk mengoptimalkan diri kita dalam menghafal al quran. Tips ini terdiri dari tiga tahapan yaitu :
- Tahap Persiapan
- Tahap Menghafal
- Tahap Penjagaan
- Niat yang Ikhlas
Hal ini sangatlah penting karena amal yang diniatkan untuk selain Allah tidak akan pernah sampai kepada-Nya. Dan perlu kita ketahui bahwa ilmu yang bermanfaat itu hanya akan kita dapatkan jika kita ikhlas dalam mengambilnya, sebagaimana perkataan Imam Adz dzahabi tatkala menukil perkataan ma’mar :
“Dahulu dikatakan bahwa seseorang menuntut ilmu untuk selain Allah, maka ilmu itu enggan hingga semata-mata untuk Allah”
(Siyar A’lam An Nubala VII:17)
Begitu juga perkataan sebagian ulama yang menyatakan : “Kami hendak menuntut ilmu untuk selain Allah,namun ternyata ia (menuntut ilmu) hanya bisa dilakukan karena Allah”.
Sehingga hendaknya tatkala kita menghafal al quran niatkan semata – mata mencari ridho Allah subhanahu wata’ala saja, bukan agar dia bisa mendapatkan pujian, agar bisa mengikuti berbagai perlombaan atau hal yang lainnya. La’allallohu an yaj’alana minal mukhlishin………
2. Pastikan dalam keadaan suciAllah ta’ala berfirman :
لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan” (QS. Al Waqi’ah: 79)
Begitu juga sabda Nabi :
لاَ تَمُسُّ القُرْآن إِلاَّ وَأَنْتَ طَاهِرٌ
“Tidak boleh menyentuh Al Qur’an kecuali engkau dalam keadaan suci.”
(HR Al Hakim dalam mustadroknya, beliau mengatakan bahwa sanadnya shohih)
Walaupun dalam masalah ini (menyentuh al quran tanpa berwudhu terdapat perselisihan pendapat dikalangan para ulama, tetapi mengambil pendapat yang lebih selamat (yaitu dengan tetap berwudhu) insyaAllah lebih baik.
3. Keinginan yang benar - benar kuat
Kuatkan keinginan kita dalam menghafal al quran, bisa dengan cara membaca keutamaan – keutamaan para penunutut ilmu dan penghafal al quran baik yang ada dalam al quran maupun hadits nabi shollallohu ‘alaihi wasallam. Ada sebuah syair yang sangat bagus dan mengandung hikmah :
أَخِي لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ
ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ
ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ
Saudaraku engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara akan kujelaskan perinciannya dengan jelas :
a. Kecerdasan (ذَكَاءٌ)
(Karena orang yang (maaf) idiot tidak akan bisa menuntut ilmu-pen)
b. Kethoma’an (terhadap ilmu) (حِرْصٌ)
c. Kesungguhan (اجْتِهَاد)
d. Harta benda (bekal) (دِرْهَمٌ)
e. Mempergauli guru dengan baik (صُحْبَةُ أُسْتَاذٍ)
f. Waktu yang panjang (طُوْلُ زَمَانٍ)
4. Benarkan bacaan sebelum menghafal
5. Ini juga sangatlah penting, karena hafalan yang pertama kali diukirkan pada ingatan kita akan sangat kuat menempelnya, sehingga kita harus membenarkan bacaan kita sebelum kita mulai menghafalkannya. Dan Alhamdulillah di negri kita ada sebuah buku panduan tentang membaca alquran yang kita kenal dengan “Iqro’”, dari jilid satu sampai enam. Dan tahsin ini tidak bisa dipelajari secara otodidak, namun harus dengan metode talaqqi (berhadap –hadapan dengan guru)
inilah tahapan persiapan sebelum kita memasuki masa menghafal, untuk tahapan kedua akan menyusul insyaAllah…………apabila ada yang ingin menambahkan silahkan tulis dikomentar.........
0 komentar:
Posting Komentar